Minggu, 20 Mei 2012

Keberagam(a)an



Sengaja pilih judul dari salah satu buku yang ditulis Fahd Pahdepie. Kalau agak asing dengan nama itu, mungkin nama Fahd Djibran lebih akrab. 

Sebenernya bukan karena tiba-tiba, saya nulis hal ini. Kebetulan waktu hari terakhir di Jogja kemarin, melongok sedikit ke lemari kaca yang isinya buku-buku koleksi saya (cih, buku! komiikk wooii, komiiikk, begaya ef em sok sok bilang buku). Haha, yap, emang itu lemari kaca isinya koleksi komik saya dari SMP. Susur mata menyusur, liat-liat ada yang menarik buat dibaca lagi engga, dan ternyata pilihan jatuh ke buku bercover jalan raya dan sesosok kucing, "A Cat in My Eyes". 

Dulu, waktu akhirnya kepikiran beli buku ini adalah karna lagi galau. Ada di titik dimana, 'kapan semua ini akan berakhir', 'cukup', 'ga mau lagi', 'kenapa ga sama lagi', dan beberapa pertanyaan atau bahkan pernyataan negatif yang sifatnya merusak pemikiran positif.

Lembar demi lembar saya buka itu buku. 
Mungkin lebih tepatnya skimming, karna banyak bagian yg saya lewatkan.
"Saat kita tidak dapat menyeberangi sungai yang sama dalam keadaaan yang sama kedua kalinya."
kira-kiranya bunyinya kaya gitu. kata-kata inilah yang mendorong saya sampai akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini (haha).

Panjang ceritanya, sayang disingkat. Terlalu kompleks mungkin terlalu berlebihan. 
Tapi ini memang ga sesederhana itu. 

Demikian basa-basinya.

Sekarang masuk ke topik inti. 
Bingung milih judul apa yang pas buat postingan kali ini. Setelah sedikit menimbang, salah satu judul chapter di buku itu pun jadi inspirasi. Saya rasa ini pas. :)

.............

Berawal dari perbincangan kami berempat di sebuah tempat makan, sebut saja namanya neng, abang, syamsul, dan saya. Perbincangan ini seputar pernikahan yang akan dilangsungkan oleh neng dan abang yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat-dekat jauh. Perbincangan mengenai persiapan, kostum, pre wedding, sampai pada seragam-seragam para pagar.

Sekiranya, mereka telah memutuskan untuk memilih 6 pasang yang akan menjadi pagar di perhelatan besar mereka. Berasaskan rasa ingin tahu, bertanyalah saya mengenai siapa saja ke-5 pasang lainnya itu.
sebelum masuk ke pertanyaan siapa 5 pasang lain itu, ada perbincangan menarik yang menggelitik dan membuat pingin ketawa sambil memunculkan icon: -_________-"

D: wahh, pada pasang-pasang gitu yey.. 
S: gile, nih 2 orang mau married (ketawa)
D: enaknya bawa pasangan nih.. hmmmm (mikir)
A: yaudah sihh... makanya lo berdua sihh (jodoh2in)..
D&S : HYAHAHAHAHAHHA (ketawa ngeledek seolah bilang: ngawur nih lo! bikin ngakak aja)
S: haha, dia sihh, ga mau pindah ke Islam
A, N, D: (ketawa sambil ngeliatin si syamsul)
D: bwahahahhaha! dia juga ga mau pindah ke Katolik (ga mau ngalah)
Semua: (ketawa massal)
A: yaudah, mending kalian ke Pura bareng2 (ketawa lagi)
D: hwahahahah, biar adil ye
Semua: (lanjut ketawa lagi)
S: hahaha, nih 2 orang udah mau married (dan berkali-kali si syamsul ngulang kata2 ini dengan takjub sepanjang acara kita hari itu)

setelah itu, sedikit saya cerita ke mereka tentang keteguhan jawaban yang diberikan ayah tentang hal tersebut.
kakak: blablabla (ngomongin ttg ssorang yg diharapkan bersama saya suatu hari nanti).. kalo beda?
ayah: gak boleh. (diem sebentar) bla bla bla
saya: he he he

ga bisa banyak berkata. memang untuk urusan satu itu. memang ya..
memang...

Berikut ada sebuah rangkuman yang diambil dari novel karya Erwin Arnada:
"Syamimi sebenarnya juga mencintai Yanik, tetapi tertahan karena adanya perbedaan agama. Masalah prinsip yang membuat banyak pasangan di muka bumi ini harus menyerah kepada hubungan mereka."


Hidup Keberagam(a)an!


hihihi, nemu foto ini, lucu euy..

3 komentar:

  1. itu si N ga komeng apa2 di dialog malah ketawa2 doang. pasti si N adl org yg pendiam.

    tiba2 jd inget komen Hambali, "lo bahkan ga punya biji!"
    dan kl kasus lo jawabannya adalah: "emang gue ga punya biji, apalagi kyk biji salak samsul"

    BalasHapus
  2. "Keyakinan yang memisahkan kitaaaa, buatku bertanya: Adilkah iniii?" _Tia AFI_

    BalasHapus
  3. lagu taun kapan tuh? *yah, ketauan deh angkatan berapa lo, ndun*

    BalasHapus

top