makasi buat temen2 yg uda comment walaupun posting saya ini cuma judul aja tadinya..
hehe,, jadi ceritanya,
saya kueeeseell pisan sama seseorang.
saban hari, saya mengajak seorang teman untuk menjenguk teman yang lain yang sedang sakit.
dan saya minta dikabari apabila dia telah selesai berjalan2 di sebuah toko buku ternama untuk kemudian janjian ketemuan.
dalam keadaan capek dalam perjalanan, saya mengabari orang itu untuk berjalan2 lebih lama. dan saya mendapat balasan kalau dia sudah berada di rumah teman saya yang mau kita jenguk.
(k) Unyu (k). saya kaget dan kesal kenapa tidak dikabari. dan setelah saya sms demikian, saya tidak membalasnya lagi..
sekitar satu jam kemudian, saya sudah berada di rumah. memutuskan untuk tidak jadi pergi. ( superrr bad mooooddd) dan saya mendapat kiriman sms bahwa orang yang KATANYA sudah berada di rumah teman saya MASIH di toko buku. berarti dia BOHONG.
oh, Tuhan..
sungguh, buat saya waktu itu..
GA LUCU!
*endingnya, saya ngambek luar biasa sama orang ini. cih.
trus keesokan harinya, saya tetep jenguk teman saya, tapi sama orang lain.
sekarang sudah tanggal 19 oktober. update film banyak yang sudah saya tonton tapi belum saya share disini, betul?
oke. saya mau kasih rating untuk film-film itu saja. dan perlu saya beritahukan sebelumnya. ini Subjektif. Pasti.
Darah Garuda.... 7,5 (karena ada efek ketawa n tepuk tangan anak2 smp dalem bioskop, unsur klimaks dan harunya jadi berkurang 1 poin. haha)
Hello Stranger.... 9 (sangat direkomendasikan. ceritanya ringan. drama tapi ga kampungan. dan yang paling penting, sepanjang film emosi dibawa naik turun. kebanyakan ketawa sih. obviuos!)
The Guardian of The Owl... 8 (efek 3D nya lumayan keren. alur cerita anak2 yang lumayan bisa ditebak. tapi kan saya nonton mau hura-hura. jadi ga masalah. yang penting menghibur. wuuuuuuwuuuu)
Resident Evil 4 : After Life.... 8 (ga ngikutin ceritanya dari awal. overall seru. bikin jantungan deg2an kaget sebel. hahahhaha. apalagi sebelah saya berisik banget. si oknum SS )
Step Up 3D..... 8,5 (keren dancenya pastinya. gahul. saya suka sama Moose. ni nilai lebih o,5 dikasi buat Moose lah. udah gitu nonton 3D -lagi-lagi- asyik berat deh. musik2nya juga easy listening. lakinya ganteng perempuannya rarely. ciamik. )
oh iya. dari beberapa film yang udah saya tonton, saya mengambil beberapa poin sebagai berikut:
1. dalam tiap film luar, setiap tokoh yang ditampilkan, walaupun mereka rebel. tapi sebenarnya mereka punya bakat dalam bidang tertentu. SPESIFIk. Jelas. dan mereka memang berbakat dalam bidang itu.
contohnya, di film Step Up itu yang masih gresss..
si Luke. leadernya. nari jago. disamping itu hobinya buat film. di ending film dia diterima di universitas yang khusus perfilman.
si Moose. nari jago. minat di engineering. dan di ending film akhirnya dia ambil 2 major. wooooowww.
baiklah mungkin saya berlebihan.
2. di film Indonesia.... kaya gitu ga ya? sepenglihatan saya sangat kurang. mohon dikoreksi kalau saya salah.
hmmm
hahahha
aahhhh bioskop...
saya jadi pingin buka terwaralaba xxi aja deh... ^^,d
Beberapa kali bahkan sampai tak terhitung sudah kali keberapa
Setiap kali saya membuka jendela dunia, saya menyimak dan mencari barang tersebut.
Semakin saya lihat.
Saya semakin menginginkannya.
Pernah suatu kali, saya berhenti untuk melihatnya.
Khawatir keinginan untuk memilikinya semakin tak terbendung.
Dan malahan membuat saya menderita karna saat ini tak bisa meraihnya.
Tapi ternyata, godaannya sedemikian besar.
Saya mulai membukanya kembali.
Melihat. Dan mencari,
Apa yang saya inginkan.
Semakin saya lihat.
Semakin saya cari.
Semakin saya..
Sadar.
Ketika sekarang, saya banyak melihat dan mencari.
Saya tak lagi merasa menderita seperti dulu saya menginginkannya.
Saya rasa saya semakin paham.
Kalau segala yang saya butuhkan adalah rasa kesabaran.
Dalam memandang, melihat, dan mencari apa yang saya inginkan,
Dengan lebih berlapang dada
Ketika saya tak bisa mendapatkannya dengan segera.
Moral of the story:
Ada kalanya segala sesuatu yang membuat kita menderita, malah semakin mambuat kita susah untuk melepasnya (secara tidak sadar selalu membuat kita menjadi ‘ingin terus melihat, mencari,dsb), padahal tindakan itu membuat kita tersiksa, sedikit atau banyak.
Namun, di balik semuanya itu. Semakin kita berani untuk menghadapinya dengan berlapang dada dan berpikiran terbuka. Sebuah pelajaran berharga tentang kesabaran dan kesadaran akan didapat.
In this farewell There’s no blood There’s no alibi ‘Cause I’ve drawn regret From the truth Of a thousand lies
So let mercy come And wash away What I’ve done
I'll face myself To cross out what I’ve become Erase myself And let go of what I’ve done
Put to rest What you thought of me While I clean this slate With the hands of uncertainty
For what I’ve done I start again And whatever pain may come Today this ends Forgiving what I’ve done
What I’ve done Forgiving what I’ve done
What I've Done
by: Linkin Park
sorry for this late response.. I am not that brave to share it out there, you know. just find out that i did something that can't be repeat and everything's just happened now you were trying to forget me, i thought. It's ok. You deserve better. for what i've done.
Show me a smile then,
Don't be unhappy,
Can't remember when I last saw you laughing
If this world makes you crazy
And you've taken all you can bear
You call me up
Because you know I'll be there
Advertising Agency: Y&R, Rome, Italy
Chief Creative Director: Alessandro Canale
Art Directors: Fabio Dimalio
Copywriter: Saverio Lotierzo
Photographer: Marco Biondi
Group Client Director: Marco Ruggeri
Account Manager: Paolo Di Diego What a Funny World Cup Fever!
“For softer and sweeter hair.”
Advertising Agency: Leagas Delaney, Milan, Italy
Art Director: Selmi Bali Barissever
Copywriter: Marco D’alfonso
Photographer: LSD
Published: July 2010
Advertising Agency : Publicis, Jakarta, Indonesia
Executive Creative Director : Randy Rinaldi
Creative Director : Roy Sagala
Art Director : Yohannes Chayadi / Eddu Enoary / Randy Rinaldi
Copywriter : Dono Yuniarto / Roy Sagala
Agency Producer : Ungky Widyoastono
Typographer : Yohannes Chayadi
Senior Account Director : Iwana Frederika
Country : Indonesia
Baru-baru ini saya update status di facebook yang ada hubungannya sama yang satu ini.
Jadi sekalian aja, pikir saya.
Oke. Jadi, kenapa alay ini heboh banget belakangan?
(bahkan kakak saya yang pertama baru tahu ada istilah ini setelah melihat update-an status saya. Lucu.)
Banyak yg menafsirkan kalo kaum yang disebut dengan alay ini adalah orang yang gemar melukiskan huruf-huruf dalam rangkaian yang unik dan ajaib. (sepertinya kita sudah tahu lah ya, gimana penulisannya..) gWe kH4n 94Ho0033LL aB1ezZZzzTtt!! Yah,. Kaya gitu lah kira-kira.
Saya punya perspektif sendiri tentang bagaimana kaum ini bisa ada dan bagaimana saya memandang mereka.
Mereka ada karena adanya kebutuhan akan pengakuan diri dan mungkin sedikit banyak terjebak dalam dunia yang disebut-sebut begitu mengaggungkan ‘EKSIS ‘ sebagai sapaan dekat mereka.
Media aktualisasi diri makin banyak. Orang makin bebas menyuarakan isi hati.
“Peduli setan itu nyakitin orang atau pihak tertentu, yang penting gue lega… dan EKSIS.”
Versi saya.
Omongannya kasar dan ga diayak
Alay.
Ngomongin kejelekan orang di belakang orangnya
Alay.
Sombong akan kemampuan
Alay.
Nularin orang biar merasa seperti yang dia rasa
Alay.
Update tw**** nunjukkin kegalauan
ALAY. Plus LEBAY.
Tiap jam update status jejaring social sampe timeline penuh sama update status sendiri
Alay.
Rambut dicat aneh-aneh padahal ga cocok
Alay.
Suka main layangan.
Alay.
Yaudah, segini aja daripada saya jadi ikut-ikutan alay.
Atau jangan-jangan saya udah alay tapi ga ngerasa. Hmm.. alay teriak alay.
Somehow, saya berpikir bahwa Batman itu beruntung karena dia kaya.
Dikisahkan di filmnya, Batman uda engga punya orangtua dan katanya dia adalah keturunan terakhir dari Wayne’s Family. Hmm, berarti dia ga punya sodara kan. (atau setidaknya biarkanlah saya beranggapan demikian).
Bruce Wayne yang adalah Batman adalah sosok superhero yang paling wah dibandingkan superhero reporter macam Spiderman. Tajir, dikelilingi cewe-cewe cantik di kehidupan nyata, bisa beli hotel mewah dengan tandatangan aja, dann segala gaya hidup mewah bisa dia nikmatin.
Tapi, coba lihat.
Coba bayangkan kalau dia itu engga kaya. Dan hanya seorang penjual susu keliling yang ada di drama2 dan menjalin kisah romantic dengan salah satu pelanggannya. (haha, apa sih)
"If he is not a rich people. He won’t get a loyal attendant as Mr. Alfred did."
Agak janggal kan kalo penjual susu keliling (lagi) punya pelayan setia turun temurun kaya gitu. Setia dan baiikk banget lagi..
"If he is not a rich people. He won’t get any easy access to build what he wants, as the costume, and every facilities that support his desire (great lab for the great car, weapons, and the mask :p)"
"If he is not a rich people. In the same situation while his parents were killed. It is just so sad and.. lonely to have no one in the house. Or some cousins you can visit to."
"If he is not a rich people. He will involve his ability to support his routine activity because he has to fulfill the necessity of his life."
Yahh, macam spiderman gitu yang mati2an kerja biar punya duit. Hha.
Dann, spiderman itu masih lebih beruntung banget.
Coba bayangin (lagi):
Batman ga kaya. Ga punya siapa2 (keluarga dekat). Punya trauma hebat. Pacar ga ada. Harus cari duit bener2 buat nyambung hidup. Pendidikan ga pernah diceritain (tau2 dia udah gede, dan pewaris tunggal Wayne Enterprise)
Spiderman. Punya keluarga (Bibi). Punya pacar. Ga punya trauma hebat. Pinter dan cerdas! Paling suka stress tentang hidup (yaiyalah)
OHHHH!!!
Saya ngerti. Jadi ini maksudnya kalo Spiderman itu superhero yang ‘manusiawi’ banget.
Karna dia bener2 dekat sama kehidupan mayoritas kita.
Hidup seadanya. Berusaha memenuhi kebutuhan. Dapet omelan, cemoohan karena dibilang nerd. Dipecat. Ngelamar sana-sini. Konflik ngalah demi orang yang disuka dan sahabat.
Dan yak. SAHABAT.
Dia punya sahabat. (yah, walaupun pada akhirnya sahabatnya itu jadi musuhnya..)