Rabu, 09 Juni 2010

#tolakdanaaspirasi

Rabu, 9 Juni 2010

Beberapa hari belakangan ini, ketika membuka twitter, saya melihat cukup banyak has tag bertajuk tolakdanaaspirasi bertebaran. Yang akhirnya membuat saya tertarik adalah karena adanya seorang teman dekat yang adalah anak BEM, turut berbicara mengenai has tag tersebut.

Baru tadi pagi, saya mendengarkan siaran ‘Radio Besar betul-betul’, TraxFM, dan penyiarnya, Melanie n Ichsan membahas mengenai dana aspirasi ini. Tertarik dengan dalih emang saya belum tahu benar mengenai permasalahan dana aspirasi, tetapi dari timeline twitter itu (lagi-lagi) saya berpikir bahwa dana ini pastinya lebih mengarah kepada nilai negative yang bisa diambil masyarakat. Yaiyalaaaahh, judulnya aja tolakdanaaspirasi..

Yang saya tahu tentang dana aspirasi (jujur saya sempet cari tahu sedikit banget karna penasaran), adalah bahwa DPR akan mendapatkan dana 15 M untuk pembangunan di daerahnya. Setelah saya tahu danaaspirasi tentang itu, saya engga cari tahu lebih banyak lagi. Daaannn ternyata, tanpa perlu banyak bersusah payah, saya dapat informasi cukup menyeluruh karna denger radio. (Haha! I LOVE TRAXFM!)

--Usulan Dana Aspirasi DPR ini awalnya dicetuskan oleh Fraksi Golkar di DPR. Gagasannya adalah setiap anggota DPR akan diberikan jatah alokasi dana sebesar 15 miliar rupiah per tahun untuk daerah pemilihannya (Dapil). Dana ini akan diambil dari APBN setiap tahunnya. Dengan jumlah anggota DPR 560 orang, besar anggaran untuk Dana Aspirasi DPR (DAD) ini mencapai nilai 8,4 triliun per tahun.- -(perspektif.net)

Wah, ternyata yang saya tahu kurang lengkap. Dana aspirasi itu ternyata diberikan kepada SETIAP anggota DPR sebanyak 15Miliar per TAHUN. Wedhew! Ini aja udah bikin saya mikir, :”duittt lagiiii!!”

Dalih-dalih fraksi Golkar ‘katanya’ untuk pembangunan daerah dari perwakilan yang dipilih. Tapi, balik lagi ke siaran radio yang tadi saya dengar:

Nih, misalkan gw, Ligwina jadi anggota DPR. Gw bawa nih duit ke daerah gw, Depok, 15 M. terserah deh mau apa dengan dana itu.
Nah, kalo kaya gitu, mana yang akan dilihat oleh orang2 Depok-nya?
Gw sebagai anggota DPR
Atau Gw sebagai Ligwina Hananto?
Nah, kecenderungan pasti akan ngeliat gw sebagai Ligwina, dan itu bisa seolah-olah jadi kampanye terselubung gak sihh??

Hahah, I Love you, juga, wina! Setuju sama pendapat ahli keuangan satu ini. Terlebih lagi, kebanyakan anggota DPR itu asalnya dari pulau Jawa, otomatis, dana-dana itu bakalan lari ke Pulau Jawa lagi dong?? Apa kabar daerah di luar pulau Jawa yang tingkat kemiskinannya juga masih tinggi.. tiap-tiap wakil bawa duit 15 M ke kampungnya tiap tahun, terusss, kampungnya akan bersorak :

“Hidup Pak XY!! Dukung Pak XY!!”

Ahaha, ngawur dikit, tapi mungkin aja kan itu akan jadi sarana pelanggengan status quo anggota DPR ini supaya tahun berikutnya bisa dipilih lagi. Hmm..
Ternyata, topik ini juga menjadi perdebatan antara anggota DPR itu sendiri. Beberapa fraksi menolak direalisasikannya dana aspirasi. (Bagus! )

Oh, iya, denger di radio juga, katanya kalo dana aspirasi 15M tiap orang ini engga jadi direalisasikan, maka usul penggantinya adalah ‘dana 1M untuk setiap desa di Indonesia’ dimana, ada 70 desa, jadi dana yang keluar per tahun adalah.. (jengjengjeng) 70 Miliar.

Tugas DPR itu setau saya, adalah sebagai lembaga tinggi di Indonesia, yang mana tugasnya adalah membuat Undang-Undang dengan hak-hak yang dimiliki, antara lain: hak interpelasi, hak angket, hak menyatakan pendapat, hak mengajukan RUU, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.

Semoga dengan adanya wewenang yang JELAS bukan sebagai eksekutor lapangan, DPR di Indonesia bisa berjalan sesuai dengan yang seharusnya dan memberikan kebanggan kepada masyarakat yang telah memilihnya sebagai wakil di kursi Senayan itu. AMIN.

3 komentar:

  1. udah tau blom yang bikin ironis adalah sistem dana aspirasi ini merupakan adaptasi dari amerika serikat yang padahal di negeranya saat ini sistem tersebut akan dihapuskan karena mubazir, menjadi sarana korupsi orang2 parlemen, dan bener kata penyiar trax, untuk biaya kampanye secara ga langsung.

    banyak warga amerika serikat yang ga suka sama sistem ini sampe2 mereka menyebut dana aspirasi ini dengan plesetan pork barrel (gentong babi).

    BalasHapus
  2. bahkan gw cuma sempet denger selentingan masalah ini...maklum, kebanyakan nonton keroro...hehehe

    BalasHapus
  3. iya, di artikel perspektif.net itu juga ada kok.
    gimana di amerika si pork barrel uda berlangsung lama, dan bisa2nya Indonesia mau mengadaptasi sistem "negatif" dari AS.
    ckckckck..

    miris deh rasanya.
    ngapain aja sih orang2 DPR
    *gw jadi inget ada artis yang ditanya sama John Pantau tentang arti 'hak interpelasi' dan 'hak angket' tapi si artis yang (kenapa bisa2nya) jadi anggota DPR ga bisa jawab.

    hoaahhh!!

    BalasHapus

top