Prince of Persia

selasa, 1 Juni 2010

saya nonton film ini sebenarnya unplanned. karena bosan bin engga banyak kerjaan di kantor (baca: nganggur), jadilah saya ber-sms ria bersama seorang kawan yang juga lagi *magang* di bilangan Pondok Indah, dachi. selama ber-sms ria, sampai akhirnya memutuskan untuk keluar dari segala kejenuhan dan memutuskan mau nonton. jam 6 sebenarnya keputusan masih gantung, karena saudari dachi masi di bis yang superduperdemenbangetngetem, jadilah jalannya lelet (kalo kata teman sma saya: kaya ulet keket. padahal bentuk rupa ulet keket saya juga tidak tahu. hah!). setelah juga sempat hujan di daerah blok m, saya tetap nekat jadi dan jalan ke blok m. sampai di sana, langsung ke 21 beli tiket, dan ketika saya mau telp teman saya (sialnya, ga ada signal jadi gagal terus) ehhhh, tiba-tiba manusianya ngagetin saya dari belakang(ciihhh!!) masi kaget tapi bodo amat, saya dan dachi segera masuk dan duduk ditempat yang telah tersedia (tadinya kami mau gelar tiker di paling depan biar makin deket sama Om Jake. huahahaha!!) yaudah, kami nonton deh tuh film yang uda jalan sekitar 5 menit. jadi agak blank gmana gitu tentang jalan ceritanya. untung kami pintar2 jadi kami mengambil kesimpulan cerita di awal sendiri (hahaha, yoyoyy kann).

--content of spoilerrr--

cerita berlanjut, sampai tengah2, mulai beranalisis tentang siapa tokoh jahatnya yang sebenarnya. dachi bilang: kayaknya yang jahat tuh si Pamannya deh. dia kaya mau adu domba gitu kan.. gw juga berpikir demikian sebelumnya dan angguk2 setuju ama dachi. dann ternyata memang benarr, si Nizam yang jahat.

moral of the story dari keseluruhan cerita ini (versi saya)
biasanya saya selalu liat review film kalo mau nonton. Tapi tidak demikian dengan tontonan ini. Analisis boleh analisis, ternyata yg jahat emang Nizam. dannn kalo saya baca reviewnya lbih dulu, disitu emang uda dikasi tahu kalo Prince2 itu akan melawan Nizam yang jahat. Hahahaha.

jadi, emang kayaknya nonton secara random akan lebih asyik daripada tahu reviewnya. :))